Cemburu Sehat, Sebatas Apa?

Ada yang mengaku cemburuan tapi pilih diam saja.

Cemburu dalam batasan normal itu sehat. Ini pertanda, pasangan memberikan perhatian dan menunjukkan rasa sayangnya. Masalahnya pasti bisa diselesaikan dengan baik. Bahkan, cemburu yang sehat dapat memperkuat komitmen suami-istri.

Sebaliknya, cemburu yang sudah keterlaluan berarti tak sehat lagi. Ciri-cirinya, pasangan menunjukkan sikap obsesif dengan selalu mengawasi dan mengontrol kita. Ada pula yang jadi paranoid, takut ditinggalkan tanpa alasan akibat kecurigaannya sendiri. Puncaknya, pasangan gampang marah, bahkan sampai melakukan kekerasan baik secara fisik (memukul) maupun verbal (memaki, menghina).

Cemburu tak sehat menandakan adanya masalah dalam komitmen antarpasangan. Hal ini timbul karena rasa kurang percaya diri dan cara berpikir yang negatif atau pesimis. Jika tak diselesaikan akan menimbulkan konflik yang mengganggu keutuhan pernikahan. Hal yang sama juga akan terjadi apabila di antara suami istri tak ada cemburu sama sekali. Jadi peliharalah rasa cemburu yang sehat sebagai bumbu yang sedap.

YANG DICEMBURUI ISTRI

* Suami akrab dengan teman wanitanya.

* Suami telepon berlama-lama dengan wanita lain.

* Suami lebih perhatian pada hobi, pekerjaan atau keluarga besar di luar keluarga intinya.

* Suami mendapat SMS mesra dari wanita.

YANG DICEMBURUI SUAMI

* Istri jalan bareng atau sering berdua dengan rekan pria.

* Istri sering pulang malam.

* Istri lebih perhatian pada hobi dan teman-temannya.

NORMAL BILA…

* Pasangan sebatas gemar membongkar barang milik Anda seperti dompet, tas, ponsel, email, file komputer, dan saku celana. Buat sebagian orang memang dianggap melanggar privasi, tapi perilaku ini masih tergolong gejala cemburu yang normal.

* Saat mengobrol dengan Anda, ada pertanyaan tersamar, semisal, “Sudah berapa lama, Ma, kenal sama Rudi?” atau sambil bercanda mengatakan, “Pa, dapat salam tuh dari Rini. Memang kenal dia di mana?”

* Ada pertanyaan-pertanyaan bernada interogasi. Contoh, “Tadi malam ke mana? Pulang sama siapa? Kok, aku telepon dan SMS enggak dijawab?”

* Tiba-tiba dia bete, jutek, diam saja, marah-marah tanpa alasan jelas.

 

HADAPI DENGAN…

* Kepekaan

Kenali kecemburuan pasangan. Adakalanya pasangan tidak mengungkapkannya dengan jelas, mungkin secara tersamar lewat sikap ataupun pernyataan yang terselip dalam pembicaraan.

* Komunikasi

Komunikasi tetap menjadi cara jitu untuk menyelesaikan masalah. Bagi wanita sudah tak zamannya lagi untuk diam saja bila merasa cemburu. Lebih baik, utarakan saja agar ia tahu perasaan Anda.

* Ketenangan

Anda jangan langsung merasa tersinggung kalau pasangan diam-diam mencari tahu isi dompet, tas, saku, atau boks SMS. Kalau Anda marah, sakit hatinya malah bertambah. Utamakan komitmen untuk mengatasi situasi agar hubungan kembali membaik.

* Kejujuran

Keterbukaan dan kejujuran antarpasangan bisa menghindari rasa curiga dan cemburu. Jika pasangan mengungkapkan suatu kecurigaan pada Anda, jangan didiamkan saja. Bisa-bisa ia tambah curiga dan tambah cemburu. Berikan penjelasan sejujurnya.

* Rasa percaya

Anda dan dia harus saling percaya bahwa masing-masing memegang kuat komitmen pernikahan. Rasa saling percaya membuat kita dapat berpikir rasional. Yang dicemburui pun harus dapat memberikan keyakinan dan rasa tenang pada pasangan, baik dengan kata-kata atau dengan bukti.

PENGALAMAN SEJATI

BILANG KE SUAMI

Chyntia (30), karyawati bank

“Saya ini tipe pencemburu, tapi saya selalu bilang ke suami kalau ada sesuatu yang mengganggu perasaan. Misal, saya cemburu kalau suami berlama-lama bicara di telepon atau terlihat bercanda-canda akrab dengan rekan wanita. Mungkin karena apa yang saya inginkan jelas, lama-lama suami juga bisa menjaga perasaan saya. Bahkan ia pun bersikap lebih terbuka pada saya.”

NUNGGU BARANG DIKIRA “ADA MAIN”

Andi (37), marketing manager

“Dicemburui pasangan? Sering. Ada satu kejadian waktu saya mau ambil barang titipan di rumah teman wanita. Saat itu istri sebetulnya juga ikut, hanya saja menunggu di mobil.

Waktu di dalam rumah teman saya, istri dua kali SMS dan telepon. Awalnya saya diamkan saja karena saya tahu dia curiga saya lama berada di dalam. Tapi kemudian saya SMS kalau di dalam saya masih menunggu barang titipan yang sedang dicari oleh pembantunya. Sementara teman wanita saya sedang tidak ada. Setelah dijelaskan seperti itu barulah istri enggak SMS dan telepon lagi.”

DIAM SAJA DEH

Santo (40), pengajar

Aku suka sih cemburu sama istri, tapi mungkin istriku jarang tahu. Malah pernah juga dianggapnya aku orangnya enggak cemburuan. Padahal, kalau dia sering cerita tentang teman-teman di kantornya dan ada nama teman laki-lakinya yang sering dia sebut, aku tuh sebenarnya cemburu, tapi ya diam sajalah. Aku pikir hubungan pertemanan mereka pun tak ada sesuatu yang istimewa.”

Dedeh Kurniasih. Ilustrator: Pugoeh


Konsultan Ahli:

Sri Hastari Z. Biran,

Psikolog dari Daya Insani, Konsultan Psikologi & Hipnoterapi, Jakarta

Jealousy in romance is like salt in food. A little can enhance the savor, but too much can spoil the pleasure and, under certain circumstances, can be life-threatening. – Maya Angelou

http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=08377&rubrik=problema

Dengan label: , , ,
Ditulis di Artikel Media

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *

*


5 + = 7

WhatsApp chat